Cap Roti Buaya di M Bloc: Tradisi Betawi yang Lahir Kembali Lewat Sentuhan Modern
Cap Roti Buaya menghadirkan cara baru menikmati roti buaya, simbol ikonik dari budaya Betawi, dengan sajian sederhana, bentuk mini yang lucu, dan suasana kafe yang hangat di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta.
Roti buaya selama ini dikenal sebagai simbol adat dalam prosesi pernikahan Betawi. Dalam budaya itu, roti ini melambangkan kesetiaan karena buaya dianggap sebagai hewan yang setia pada pasangannya. Biasanya, roti buaya hadir dalam ukuran besar dan hanya muncul pada momen-momen sakral. Namun, kesan eksklusif dan formal itu kini mulai berubah berkat kehadiran Cap Roti Buaya yang terletak di kawasan kreatif M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Berada di Jalan Panglima Polim No. 37, Melawai, Cap Roti Buaya menyuguhkan roti khas ini dalam ukuran mini yang lebih praktis, lucu, dan cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari. Meski tampilannya dibuat lebih menggemaskan, bentuk roti buaya tetap dipertahankan dengan detail yang unik, mulai dari mata, moncong, hingga ekor yang melingkar rapi. Bahan dasar yang digunakan pun masih sama seperti roti manis klasik pada umumnya—bertekstur lembut di dalam dan sedikit renyah di luar, menghasilkan perpaduan rasa yang sederhana namun memikat.
Menu yang paling banyak dicari pengunjung adalah roti buaya panggang polos yang disajikan hangat. Aromanya yang keluar dari proses pemanggangan menambah selera, dan rasanya yang ringan membuat siapa saja mudah jatuh cinta sejak gigitan pertama. Roti ini tidak diisi dengan bahan tambahan yang rumit, justru kelezatan datang dari kesederhanaannya. Dengan rasa manis yang pas dan tekstur yang lembut, roti ini cocok dinikmati bersama secangkir kopi atau teh sambil bersantai di sudut kafe.
Di balik konsep ini ada sosok David Bayu, mantan vokalis band Naif, yang memiliki visi untuk menghidupkan kembali warisan budaya Betawi dalam wujud yang lebih akrab dan menyenangkan bagi generasi muda. Ia ingin agar roti buaya tidak hanya dikenal dalam acara adat, tapi juga bisa diakses oleh siapa saja yang ingin menikmati bagian dari budaya lokal melalui makanan. Upayanya ini terlihat berhasil. Cap Roti Buaya kini menjadi salah satu tempat paling menarik di M Bloc, tempat di mana budaya, musik, seni, dan kuliner menyatu dalam satu kawasan kreatif.
Desain tempatnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Dipenuhi ornamen bernuansa Betawi yang dikemas secara modern, pengunjung akan merasa seperti berada di ruang pamer budaya kecil yang tetap terasa nyaman. Dinding bercat merah-putih, patung mini buaya, dan ilustrasi lucu menghiasi area makan yang hangat dan cocok untuk nongkrong. Tidak heran jika Cap Roti Buaya juga menjadi spot foto favorit bagi para pengunjung M Bloc.
Tempat ini buka setiap hari, dari pukul sepuluh pagi hingga sepuluh malam pada hari kerja, dan mulai lebih awal di akhir pekan. Suasana M Bloc yang santai dan penuh semangat komunitas menjadikan Cap Roti Buaya sebagai persinggahan yang tepat, baik untuk sarapan ringan, camilan sore, maupun sekadar tempat berkumpul sambil menikmati budaya lewat makanan.
Cap Roti Buaya bukan hanya soal makanan, tapi juga tentang menyambungkan kembali generasi sekarang dengan akar budayanya lewat pendekatan yang segar dan menyenangkan. Di tengah maraknya tren kuliner modern, tempat ini berhasil menjaga rasa, makna, dan identitas lokal tetap relevan. Jika kamu sedang berada di Jakarta dan ingin mencoba pengalaman berbeda yang tak hanya enak tapi juga sarat makna, mampirlah ke Cap Roti Buaya dan rasakan sendiri bagaimana tradisi bisa terasa begitu akrab, hangat, dan hidup kembali di tengah kota.